Desa Bungkulan

Pemuda Harus Bersatu.....

begitu seruan Bapak Perbekel Bungkulan dan Klian Desa Pakraman Bungkulan, Untuk menyambut Hari raya nyepi Tahun saka 1941, akan dilaksanakan Parade ogoh-ogoh sehari sebelumnya. Bungkulan memiliki jumlah Penduduk yg sangat Padat yaitu sekitar 16.854 Jiwa (+-) yang dibagimenjadi 13 wilayah / terdiri dari 13 Banjar Adat dan 2 Desa Pakraman. Tentunya dalam hidup bermasyarakat dengan kondisi masyarakat yg Heterogen, kemungkinan akan adanya suatu gesekan / konflik di masyarakat memiliki persentase yg sangat tinggi. Akan tetapi selama 4 Tahun belakangan ini, Para pemimpin-pemimpin di desa,tokoh-tokoh masyarakat serta Sekaa Truna Yowana Widya Gurnita (kumpulan pemuda masing-masing wilayah) bersinergi untuk membangun Desa menjadi lebih baik lagi. 

Moment perayaan Hari Raya Nyepi ini, menjadi momentum bagi Desa khususnya Pemuda untuk memperkuat persatuan di wilayahnya masing-masing dan memper-erat tali persaudaraan antar pemuda Banjar. Setelah dilaksanakan musyawarah dalam mempersiapkan Perayaan Hari Raya nyepi yg jatuh pada tanggal 7 Maret 2019, para pemuda di masing-masing banjar sepakat untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan kenyamanan pada Saat Perayaan parade Ogoh-ogoh sehari sebelum nyepi (ngerupuk). Sepakat untuk melestarikan Tradisi/budaya Bali khususnya sebagai Umat Hindu, TIDAK AKAN MENGGUNAKAN SOUND SYSTEM Pada saat Parade Ogoh - Ogoh di Desa Bungkulan, karena hal tersebut tidak mencerminkan Nilai-nilai dalam mempertahankan tradisi/budaya Bali yg kita cintai ini.

masyarakat Bungkulan tentunya sangat besar menaruh harapan bagi pemuda-pemuda di masing-masing Banjar, agar selalu menciptakan situasi yg kondusif dan Harmonis antar Pemuda.