Desa Bungkulan

Minggu, 29 Januari 2023 Pemerintah Desa Bungkulan melaksanakan peringatan Hari Arak Bali yang pertama, kegiatan di laksanakan pada pukul 17.00 Wita di Aula Kantor Desa Bungkulan yang di hadiri oleh Perbekel Desa Bungkulan, Kelian Desa Adat Bungkulan, Kelian Desa Adat sari Besikan, BPD Bungkulan, Tim Penggerak PKK, LPM, Perangkat Desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, BUMDes, Kelian-Kelian Subak dan Karang Taruna.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali menetapkan 29 Januari sebagai Hari Arak Bali. Peringatan Hari Arak Bali digagas oleh Gubernur Bali I Wayan Koster melalui Surat Keputusan Gubernur Bali Nomor 929/03-I/HK/2022. Peringatan Hari Arak Bali bertujuan untuk menjaga warisan leluhur.

Kekayaan budaya lokal, Arak Bali telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknolgi (Kemendikbudristek). Penetapan Warisan Budaya Tak Benda ini tertuang dalam Surat Keputusan Mendikbudristek Nomor 414/P/2022 tentang Penetapan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia 2022. Minuman khas Bali ini juga menjadi salah satu suvenir saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2022. KOMPAS.com

Brilio.net - Arak Bali adalah sebuah minuman yang berasal dari ramuan tradisional berbahan baku seperti buah lontar, beras ketan, dan masih banyak lagi. Ada berbagai macam proses yang harus dilalui dan terbilang sederhana, yakni dengan fermentasi dan distilasi, minuman ini mengandung kadar alkohol yang cukup tinggi yaitu mencapai 40 persen meskipun begitu jika dikonsumsi sesuai takaran dapat bermanfaat bagi kesehatan.

Tak hanya itu, para orangtua di Bali yang berusia 45 tahun membiasakan minum Arak Bali satu sloki sebelum tidur untuk alasan kesehatan. Sementara itu, dilansir dari Kompas.com (4/11/2022), arak Bali juga bermanfaat untuk menurunkan demam, obat rematik dan diabetes, meremajakan kulit, dan campuran bahan makanan.

Selain sekadar untuk menghangatkan, arak Bali juga digunakan dalam kebudayaan masyarakat Bali. Salah satu perannya dalam kebudayaan maupun adat Bali itu adalah penggunaan arak Bali dalam beberapa upacara keagamaan yang dipercaya dapat mengusir roh jahat. Selain itu arak tersebut juga dipercikan pada peralatan gamelan yang akan digunakan dalam upacara keagamaan. Pada zaman dahulu arak Bali sering dikonsumsi untuk penyemangat ataupun untuk penambah percaya diri para penari dan penampil yang akan melakukan pentasnya dalam sebuah pertunjukkan dalam ritual keagamaan.

Arak Bali diharapkan untuk kedepanya dapat terus merelakukan rebranding dari segi tampilan, rasa dan kwalitas produk saat dimana tren dunia terus berubah, mungkin sulit untuk mempertahankan citra modern bagi arak Bali di pasaran. Rebranding adalah opsi yang sering diabaikan oleh pemilik bisnis, tetapi menjaga tampilan dan nuansa merek tetap segar dan terkini dari pesaingnya serta dapat menjadi kunci untuk menjaga arak Bali tetap berada di puncak industri minuman khususnya di Bali.