Indonesia Bersatu
11 Agustus 2019 21:26:06 WITA
Sabtu, 27 Juli 2019
Mahasiswa KKN Udayana menyelenggarakan acara Workshop kepemudaan yang berjudul ”Meningkat Jiwa Kepemimpinana dan Rasa Kepedulian Sosial Pemuda Desa Bungkulan” di Kantor Perbekel Desa Bungkulan. Pada workshop kali ini menghadirkan dua pembicara luarbiasa yaitu yang pertama merupakan Dosen Teknik Elektro di Universitas Udayana Ketua Balawista Sangsit, Buleleng periode 2015 samapai dengan sekarang yaitu Dr.Ir .Agus Dharma M.T. Beliau membawa tema Revolusi Mental Melalui Kebalawistaan. Beliau menekankan bahwa Desa Bungkulan memiliki potensi bahari barupa pantai yang dapat dikembangkan. Pantai dapat menjadi tempat untuk mencari mata pencaharian masyarakat setempat, pelaksanaan upacara keagamaan bahkan tempat mengadakan perlombaan. Perlu diperharikan bahwa kini di masyarakat kurang menjaga alam salah satunya pantai, sehingga banyak ditemui kerusakan alam akibat ulah manusia, contohnya sampah dan limbah di kawasan bahari. Situasi ini hendaknya ditanggapi oleh para pemuda khususnya di Desa Bungkulan, untuk memaksimalkan potensi yang ada dan menanggulangi permasalahan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melalui program kebalawisataan. Balawista adalah Badan Penyelamat Wisata Tirta (lifeguard), agar ada suatu komunitas yang memperhatikan kelestarian dan menyadari pentingnya pertolongan pertama serta penyelamatan apabila terjadi musibah di laut. Balawista juga mencakup 5 gerakan revolusi mental.
Pembicara kedua tidak kalah luarbiasa, yaitu Pande Putu Setiawan yang merupakan aktivis penggiat sosial kemanusiaan. Beliau merupakan pendiri Komunitas Anak Alam, Kakak Asuh Bali, Bali Baca Buku, Bali Mendongeng , Penggerak gotong royong untuk membantu lebih banyak anak pedesaan yang kurang mampu untuk bersekolah dan masih banyak lagi. Demi membantu banyak anak di Bali, beliau rela meninggalkan karirnya sebagai manajer di suatu perusahaan. Beliau erprinsip bahwa, “Apabila mau membantu menyelesaikan suatu masalah, maka kita harus merasakan berada di posisi tersebut terlebih dahulu agar bisa melihat dari sudut pandang yang sama”. Beliau menegaskan kunci revolusi mental adalah perbaiki dan koreksi diri sendiri terlebih dahulu untuk merubah hal yang lebih besar. Kita harus lebih bisa bersyukur atas apa yang kita peroleh saat ini bisa duduk di bangku sekolah dengan nyaman, karena di Bali sendiri masih banyak anak yang tidak bisa menempuh pendidikan dan mengalami kesulitan. Kita perlu gali rasa kepedulian sosial kita, karena generasi mudalah yang nantinya akan meneruskan Bali dan Indonesia kita tercinta. Kita dan mereka adalah pemimpin Bangsa.
Komentar atas Indonesia Bersatu
Formulir Penulisan Komentar
Layanan Mandiri
Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.
Masukkan NIK dan PIN!
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Kemarin | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Jumlah Pengunjung | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
- Giat Imunisasi dan Sweping Imunisasi di Banjar Dinas Satria
- SELAMAT ATAS PELANTIKAN BUPATI KABUPATEN BULELENG MASA BAKTI TAHUN 2025-2030
- Kegiatan Lomba Bulan Bahasa Bali VII Tahun 2025, lomba pidarta dan mesatua Bali tingkat Sekolah Dasa
- Musyawarah Desa Khusus penyepakatan Calon Keluarga Penerima BLT Desa Tahun 2025
- Mari Ajak Balita Kita Ke Posyandu Bulan Vitamin A dan Obat Cacing
- Fogging di Wilayah Dauh Munduk Untuk Pencegahan Penyebaran DBD Pada Wilayah Sekitar
- Gotong Royong dan Sosialisasi Dari Puskesmas Sawan 1 Tentang DBD di SDN 2 Bungkulan